Welcome to Labengki Island (gaya bener pake bhs.Inggris (^_^)V )
Perjalanan dimulai...
Inilah perjalanan ke pulau labengki ternyata an mendapat banyak sekali pelajaran dan hikmahnya, disana kita bisa melihat begitu besar tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah mencipkan segala sesuatunya tanpa cacat sedikitpun...Subbahanallah
Ya itulah labengki disana terdapat suku barjo yang tinggal dipulau tersebut
dipulau itu tidak ada air untuk diminum, jadi mereka jika ingin mengambil air bersih dan tidak asin yaitu ke pulau seberang...aktivitas mereka sehari-hari adalah sebagai nelayan, karena suku barjo sudah biasa tinggal ditengah laut yang dangkal. Difoto ini suku barjo sudah mulai membuat tempat tinggal di pinggir pulau tetapi masih banyak dari mereka yang tinggal di tengah laut untuk dan kegiatannya sehari-hari dilaut.
Subbahanallah, mereka bisa hidup ditengah laut tanpa khawatir minum dan mandi air bersih dan tidak asin...tetapi kita mungkin tidak bisa hidup seperti mereka.
Tapi itulah kehidupan...Allah menciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa, dan bernegara.
"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal".(Qs. Hujuraat: 13)
Dengan begitu kita bisa mengenal satu sama lain dan dapat merasakan betapa besar dan agungnya kekuasaan Allah SWT.
dan betapa tidak disana pemandangannya sungguh indah, dengan pasir putih yang halus seperti susu, air laut yang begitu jernih dan dibawahnya terdapat trumbu-trumbu karang yang sangat indah, pulau-pulau kecil yang terbentuk dari baru-batu karang yang bertebaran disekitar pulau yang telah tumbuh diatasnya tumbuh-tumbuhan,
"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?"(Qs.Ar-Rahman)
Sungguh tiada pemilik dan pencipta yang sempurna selain Allah SWT. Allahu Akbar...!!!
Ya sampai disini perjalanan kita dipulau labengki...
Sampai jumpa dipulau-pulau berikutnya...Insyallah (^_^)//
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (At-Taubah: 119)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang tertusuk duri atau tertimpa bencana yang lebih besar dari itu kecuali akan tercatat baginya dengan bencana itu satu peningkatan derajat serta akan dihapuskan dari dirinya satu dosa kesalahan. (Shahih Muslim No.4664)
Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).
Tidaklah beriman orang yang berzina tatkala ia berzina, tidaklah beriman orang yang minum khamr tatkala ia meminumnya dan tidaklah beriman orang yang mencuri ketika ia mencuri… (HR. Bukhari Muslim).
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada seorang muslim pun yang tertusuk duri atau tertimpa bencana yang lebih besar dari itu kecuali akan tercatat baginya dengan bencana itu satu peningkatan derajat serta akan dihapuskan dari dirinya satu dosa kesalahan. (Shahih Muslim No.4664)
Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).
Tidaklah beriman orang yang berzina tatkala ia berzina, tidaklah beriman orang yang minum khamr tatkala ia meminumnya dan tidaklah beriman orang yang mencuri ketika ia mencuri… (HR. Bukhari Muslim).
Animated, Flash Greeting Cards
“Katakanlah, ‘Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu memperlihatkannya, pasti Allah mengetahui.’...” (Ali Imran: 29)
Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan (pahala) apa yang diniatkannya. Barangsiapa berhijrah (ke Madinah) untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah untuk mencari harta dunia atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahi, maka hijrahnya hanya untuk itu (tidak mendapatkan pahala di sisi Allah).’” (Muttafaq alaihi)
Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Kejujuran mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sedangkan kebohongan, mengantarkan pada kedurhakaan, dan kedurhakaan mengantarkan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berkata bohong akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.” (Muttafaq 'alaih)
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushilat: 53)
Amirul Mukminin, Abu Hafsh, Umar bin Khaththab r.a. berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Segala perbuatan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan (pahala) apa yang diniatkannya. Barangsiapa berhijrah (ke Madinah) untuk mencari ridha Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah untuk mencari harta dunia atau untuk seorang perempuan yang hendak dinikahi, maka hijrahnya hanya untuk itu (tidak mendapatkan pahala di sisi Allah).’” (Muttafaq alaihi)
Ibnu Mas’ud r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Kejujuran mengantarkan pada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke surga. Seseorang yang senantiasa berkata jujur akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Sedangkan kebohongan, mengantarkan pada kedurhakaan, dan kedurhakaan mengantarkan ke neraka. Seseorang yang senantiasa berkata bohong akan dicatat di sisi Allah sebagai pembohong.” (Muttafaq 'alaih)
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Fushilat: 53)
0 komentar:
Posting Komentar